Suara
seperti musik jathilan (musik tradisional jaran kepang) kembali
terdengar di alur sungai yang berhulu di gunung Merapi, Senin
(30/1/2012) tepat pukul 22.20. Suara tersebut terdengar penduduk yang
tinggal di sekitar Jurang Jero.
Percaya
ataupun tidak, menurut kepercayaan penduduk sekitar lereng Gunung
Merapi, suara tersebut sebagai pertanda akan datangnya banjir lahar
dingin besar atau akan ada bencana.
“Masa
Alloh,,, terdengar suara jatilan lagi di belakang rumahku dan belakang
rumahku udah nggak ada desa lagi, mudah-mudahan nggak terjadi hal-hal
yang tidak kita inginkan, dan mudah-mudahan aja ini akan membawa
berkah,” tulis relawan Merapi, Andik, dalam pesan kepada Tribun Jogja
melalui BlackBerry Messenger.
Andik
tinggal di Dusun Kembang, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, dan
berjarak sekitar 200 meter dari bibir Kali Putih dan Kali Blongkeng atau
berada di bawah kawasan Jurang Jero.
Ia
juga mengungkapkan, bahwa sebelumnya saat terjadinya banjir lahar
dingin hingga menyeret empat truk dan menghanyutkan beberapa rumah di
Dusun Karangasem, Desa Blongkeng, Kecamatan Ngluwar tahun lalu, warga
sebelumnya mendengar suara misterius tersebut.
“Dulu
pas banjir ada armada yang hanyut dan Karangasem kena longsor itu juga
sebelumnya ada suara seperti itu,” ungkapnya. Sebelumnya, sejak Senin
sore kawasan puncak Gunung Merapi memang terjadi hujan.
Ia
juga berharap, suara itu bukanlah pertanda akan adanya bahaya yang
mengancam. Namun hanyalah sebagai pertanda bahwa alam ini bukan hanya
dihuni oleh manusia semata melainkan ada makhluk lain.
“Suaranya
itu kadang jelas kadang tidak. Kalau didengerin malah hilang, tapi
kalau dianggap tidak memperhatikan malah jelas sekali,” imbuhnya.