Siapakah
Cristiano Ronaldo? Atau, siapakah vokalis band Peter Pan? Jika kamu dihadapkan
pada pertanyaan semacam itu dapat dipastikan kamu bisa menjawabnya, bukan?
Siapa yang tidak kenal CR7 (sebutan buat Cristiano Ronaldo) atau Ariel Peter
Pan? Walaupun kamu tidak pernah bertemu secara langsung dengan keduanya, kamu
pasti kenal dengan mereka, ya kan? Kok bisa ya! Walaupun kamu tidak pernah
bertemu dengan mereka kamu pasti sering melihat mereka melalui TV, bukan begitu?
Sekarang, apa yang membuat kamu bisa menonton TV untuk melihat pertandingan
sepak bola yang sedang berlangsung di tempat lain yang sangat jauh? Tahukah
kamu prinsip dan konsep apa yang melandasi teknologi dan fenomena ini?
Saat ini
hampir semua orang memiliki peralatan yang satu ini. Dia begitu kecil yang bisa
dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap memiliki fungsi yang
sangat besar terutama untuk berkomunikasi. Ya, benda itu adalah sebuah ponsel
(telepon seluler). Saat ini ponsel tidak hanya digunakan untuk menelpon saja
tetapi juga untuk fungsi lain seperti mengirim dan menerima pesan singkat
(sms), mendengarkan musik, atau mengambil foto. Bagaimana perangkat ponsel
dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang lain padahal mereka saling
berjauhan?
Konsep yang
bisa menjelaskan fenomena ini adalah konsep gelombang elektromagnetik. Dan,
konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat luas tidak hanya berkaitan
dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang bisa sering kita
temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave,
radio, radar, atau sinar-x.
Sebagaimana
yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum dasar yang menghubungkan
gejala kelistrikan dan kemagnetan.
Pertama,
arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai
gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang
telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh
Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.
Michael
Faraday, penemu induksi elektromagnetik
Kedua, medan
magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan
listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi
elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen
oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum
induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari kedua
prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri
yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan.
Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah
terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi
dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang
berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan
Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan
dan kemagnetan.
James Clerk
Maxwell peletak dasar teori gelombang elektromagnetik
Jadi,
prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat
menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell
pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena
itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.
Dari ketiga
prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu
pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan
listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah
terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini
berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara
kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat
(menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang.
Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri
dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.
Pada mulanya
gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan
intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan,
sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell
dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.
Teori
Maxwell tentang listrik dan magnet meramalkan adanya gelombang elektromgnetik
Ramalan
Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti. Adalah
Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui
eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang
elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan
muatan yang berbeda, positif dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan
dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar dan penerima yang ada saat
ini menggunakan prinsip seperti ini.
Melalui
eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan
terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa
gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari
Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang
elektromagnetik.
Induksi
Silang
Dalam bidang
kelistrikan ada konsep yang sangat berguna, yaitu konsep induksi silang (mutual
induction) atau ada juga yang menyebutnya sebagai induksi timbal-balik.
Konsep ini merupakan awal mula dari pengembangan elektronika telekomunikasi.
Aplikasi induksi timbal-balik digunakan untuk mentransmisikan sinyal elektromagnet
melalui ruang dari satu perangkat ke perangkat lain. Di sini akan dibahas
konsep dasar dari induksi silang sebagai dasar pemahaman bagi pengertian lebih
lanjut tentang elektronika komunikasi.
Sebelumnya,
kamu sudah mempelajari tentang medan magnet, bukan? Dalam pembahasan tentang
medan magnet kamu sudah belajar bagaimana muatan listrik yang bergerak atau
arus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Bukankah begitu? Apakah kamu
masih ingat, siapakah tokoh yang memperkenalkan konsep ini? Ya, dia adalah Hans
Christian Oersted, seorang ahli fisika yang berasal dari Denmark. Konsep medan
magnet yang dihasilkan oleh arus listrik dirumuskan secara lengkap oleh Ampere,
dan dikenal dengan hukum Ampere. Konsep arus listrik yang dapat menghasilkan (menginduksi)
medan magnet dikenal sebagai induksi magnet.
Selain itu,
sebelumnya kamu juga sudah mempelajari bagaimana medan magnet yang berubah-ubah
terhadap waktu juga dapat menghasilkan arus listrik, bukan? Apakah kamu masih
ingat siapakah tokoh yang berjasa dalam mengembangkan konsep ini? ya, dia
adalah Michael Faraday, seorang tokoh terkemuka dalam fisika yang berkebangsaan
Inggris. Konsep medan listrik (dalam bentuk arus listrik) yang dihasilkan
(diinduksi) dari medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dikenal sebagai induksi
elektromagnet.
medan magnet
yang berubah-ubah menghasilkan arus listrik
Kedua konsep
ini sangat berguna untuk memahami pengertian induksi silang yang akan
dijelaskan berikut ini.
Induksi
silang dapat terjadi pada dua buah rangkaian listrik. Salah satu rangkaian
tersebut dialiri arus listrik sedangkan rangkaian yang lain tidak. Melalui
peristiwa induksi silang, rangkaian yang dialiri arus listrik dapat
“menginduksi” (baca: mentransmisikan listrik ke) rangkaian yang lain sehingga
arus listrik dapat dihasilkan dalam rangkaian ini. untuk lebih jelasnya, coba
kamu perhatikan gambar berikut ini.
induksi
silang antara dua rangkaian
Berdasarkan
prinsip Ampere bahwa arus listrik dapat menginduksi medan magnet, pada
rangkaian dua (#2) arus listrik (i) dalam rangkaian dapat menghasilkan
medan magnet (B). arus listrik yang digunakan dalam rangkaian haruslah
arus yang berubah-ubah besarnya (bisa dilakukan dengan menggunakan arus
bolak-balik). Mengapa? Coba kamu cari alasannya. Selanjutnya medan magnet ini
menghasilkan fluks magnet yang menembus rangkaian listrik satu (#1) secara
tegak lurus. Karena medan magnet yang menginduksi rangkaian listrik
berubah-ubah maka arus listrik akan dihasilkan dalam rangkaian kedua ini.
(Jadi, pertanyaan tadi sudah terjawab, kan).
Dihasilkannya
arus listrik pada rangkaian kedua yang disebabkan oleh medan magnet dari
rangkaian listrik lain yang dialiri arus listrik ini di mana antara kedua
rangkaian tidak saling berhubungan dan terpisah oleh ruang merupakan konsep
dasar dari induksi silang. Bagaimana, sudah paham kan sekarang?
Prinsip
induksi silang dapat juga dimanfaatkan untuk memahami cara kerja transformator
(trafo). Tahukah kamu, apa yang dimaksud dengan transformator? Secara singkat
dijelaskan di sini bahwa transformator adalah alat untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan listrik. Pembahasan tentang trafo akan diberikan dalam
bahasan tersendiri.
Apakah kamu
dapat menghubungkan konsep induksi silang yang sudah dibahas di sini dengan
bagaimana cara kerja telepon seluler, radio, atau TV? Telepon seluler dapat
menerima sinyal listrik dari perangkat lain walaupun kedua perangkat tidak
saling bersentuhan atau berhubungan. Demikian juga dengan radio dan TV. Secara
luas juga mencakup perangkat wireless (tanpa kabel) yang saat ini sangat
bermanfaat dan banyak digunakan sehari-hari. Tentu saja konsep induksi silang
dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa tersebut. Penjelasan lebih lanjut
tentang cara kerja baik telepon seluler, radio, TV, maupun perangkat wireless
lainnya akan dibahas dalam materi gelombang Elektromagnetik.